Examine This Report on langit 33
Examine This Report on langit 33
Blog Article
33-34. Wahai jin dan manusia, bila kalian mampu menembus perintah Allah dan hukumNya dengan berlari dari ujung langit dan bumi, maka lakukanlah. Kalian tidak sanggup melakukannya kecuali dengan kekuatan dan hujjah serta izin dari Allah.
” Maka Allah memantapkannya dengan gunung-gunung; maka di antaranya ada yang dapat kamu lihat, dan di antaranya lagi ada gunung-gunung yang tidak dapat kamu lihat. Dan permulaan tenangnya bumi adalah seperti daging unta yang telah disembelih, maka dagingnya kelihatan bergetar, kemudian diam. Tetapi asar ini garib sekali.
Mereka tidak mempunyai kekuatan sedikit pun dalam menghadapi kekuatan Allah swt. Menurut sebagian ahli tafsir, pengertian sulthan pada ayat ini adalah ilmu pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan ilmu manusia dapat menembus ruang angkasa.
Al-Hasan dan Qatadah berkata bahwa langit dan bumi merupakan sesuatu yang bersatu, lalu dipisahkan antara keduanya dengan udara.
13Kung talagang tinatanggap nila kayo, pagpalain ninyo sila. Ngunit kung hindi, huwag nʼyo silang pagpalain. 14Kung ayaw kayong tanggapin o pakinggan sa isang tahanan o bayan, umalis kayo roon at ipagpag ninyo ang alikabok sa inyong mga paa bilang babala laban sa kanila. 15Sinasabi ko sa inyo ang totoo, sa Araw ng Paghuhukom, mas mabigat na parusa ang tatanggapin nila kaysa sa mga taga-Sodom at Gomora.”
Bagaimana mereka memilikinya sedangkan mereka tidak berkuasa memberikan manfaat kepada diri mereka dan menghindarkan madharrat dari diri mereka, tidak bisa menghidupkan dan tidak bisa mematikan serta tidak bisa membangkitkan?
يٰمَعۡشَرَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ اِنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ اَنۡ تَنۡفُذُوۡا مِنۡ اَقۡطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ فَانْفُذُوۡاؕ لَا تَنۡفُذُوۡنَ اِلَّا بِسُلۡطٰنٍۚ
33-34. Allah menegaskan bahwa manusia dan jin tidak akan dapat menghindar dari pertanggung jawaban. Wahai golongan jin dan manusia! jika kamu sanggup menembus atau melintasi penjuru langit dan bumi untuk menghindari pertanggung jawaban dan balasan yang akan menimpamu, maka keluar dan tembuslah keduanya.
AbstrakAl-Qur’an dengan segala kata dan kalimat di dalamnya selalu melahirkan makna ganda. Sesuai dengan sudut pandang, pendekatan yang digunakan mufassir atau pembaca. Salah satu kata yang diulas adalah sulthan, karena kata tersebut mengandung variasi makna tergantung kepada sintaksis kalimat sebelum dan sesudah serta konteks langit33 tergacor yang menyertainya. Oleh karena itu, penelitian ini mengungkapkan makna kata sulthan dari ayat Q.S. Ar-Rahman (55): 33. Adapun teori pendekatan yang digunakan adalah teori ma’na cum maghza yang dipelopori oleh Sahiron Syamsuddin selaku pemantik hermeneutika di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan metode analisis deskripsi-analisis serta sumber primer berupa penafsiran kata sulthan dari berbagai kitab tafsir dan juga al-Qur’an itu sendiri. Kemudian sumber sekunder berupa kajian-kajian yang terkait dengan tema pembahasan, baik berupa jurnal, buku, dan lain sebagainya. Adapun hasil penelitian ini adalah pertama, ayat ini dijadikan sumber rujukan tentang ilmu astronomi untuk menjelajahi alam semesta, karena di dalamnya mengungkapkan dipersilahkannya menembus langit dan bumi. Kedua, kata sulthan dalam surah Ar-Rahman ayat 33 mendeskripsikan tentang kekuatan dan kekuasaan Allah terhadap pengawasannya kepada manusia dan jin. Ketiga, secara mendalam al-Qur’an melalui surah Ar-Rahman ayat 33 ini sebagai bukti kekuasaan Allah Kata Kunci: Interpretasi; Ma’na-Cum-Maghza; QS. ar-Rahman: 33; Sulthan.
24“Walang mag-aaral na mas higit sa kanyang guro, at walang aliping mas higit sa kanyang amo. 25Sapat na sa isang mag-aaral na maging katulad ng kanyang guro, at sa alipin na maging katulad ng kanyang amo.
34. Ayat ini menegaskan bahwa nabi Muhammad sebagai manusia sama dengan manusia lainnya, tidak akan kekal hidup di dunia. Dan kami tidak menjadikan hidup abadi sebagai suatu sunatullah bagi seorang manusia sebelum engkau Muhammad, siapa, dan bagaimana pun dia. Maka jika engkau wafat, apakah mereka, yang hidup sezaman dengan engkau atau yang hidup di zaman modern, akan kekal'.
Allah lalu mengarahkan perhatian manusia agar memperhatikan kekuasaan-Nya dalam menciptakan waktu malam dan siang. Dan dia-lah, yang telah menciptakan malam untuk istirahat, dan siang untuk mencari penghidupan; dan Allah telah menciptakan matahari yang bersinar di waktu siang dan bulan yang bercahaya di waktu malam. Masing-masing beredar pada garis edarnya dengan setia, patuh dan tunduk kepada hukum alam ciptaan Allah.
11“Sa alin mang bayan o nayon na inyong pupuntahan, humanap kayo ng taong malugod kayong tatanggapin sa kanyang bahay,ten:eleven tatanggapin sa kanyang bahay: sa literal, karapat-dapat. at makituloy kayo roon hanggang sa pag-alis ninyo. 12Sa pagpasok ninyo sa tahanang iyon, pagpalain ninyo ang lahat ng nakatira roon.
' Lalu mereka mendatangi Adam AS seraya mengatakan; 'Wahai Adam, engkau adalah bapaknya manusia, Allah menciptakanmu dengan tanganNya sendiri dan menjadikan malaikat-malaikat-Nya sujud kepadamu, serta diajarkan pula kepadamu nama-nama segala sesuatu"